Cara Stimulasi Saraf Motorik Anak Agar Cepat Berjalan

Cara Stimulasi Saraf Motorik Anak Agar Cepat Berjalan
Posted by admin at June 05, 2023

Umumnya anak akan belajar merangkak, berdiri dan berjalan di usia 4 – 15 bulan. Di masa itu, untuk membantunya lebih mudah belajar orang tua perlu memberikan stimulasi terhadap saraf motoriknya. Ada beberapa cara stimulasi saraf motorik yang bisa dilakukan kepada anak.

Seperti apa caranya? Pada kesempatan kali ini kita akan membahasnya dan bersama – sama belajar tentang cara stimulasi saraf motorik anak yang bisa dilakukan. Jadi cek informasinya ya!

Cara Stimulasi Saraf Motorik Anak Agar Cepat Berjalan

1. Tunjukkan padanya bagaimana cara bergerak

Meski bayi masih belum dapat berjalan, memperlihatkan kepada mereka cara berjalan yang benar akan sangat membantu proses belajarnya. Bayi akan mengadaptasi dan mengikuti bagaimana cara orang dapat berjalan.

Hal tersebut juga akan memotivasi mereka untuk dapat terus belajar berjalan. Anda juga bisa memperlihatkan kepada anak bagaimana cara jongkok, berdiri, atau duduk. Bahkan Anda bisa menjadikannya sebagai sebuah permainan menyenangkan yang dapat membuat anak tertawa sambil belajar.

2. Kuatkan anggota tubuh bayi

Pastikan Anda mulai melatih anak berjalan dengan memperkuat anggota tubuh atau badannya. Hal ini akan membantu anak membangun keseimbangan yang kuat karena hal tersebut akan sangat dibutuhkannya dalam berjalan.

Lantas, bagaimana cara yang bisa dilakukan orang tua untuk memperkuat anggota tubuh atau badannya?

Salah satu caranya adalah dengan membuat anak duduk di atas bola kecil dan memegangnya dari belakang. Latih anak untuk dapat menopang atau menggunakan punggungnya sendiri. Kalau dirasa sudah aman tanpa dipegang, lepaskan dia dan biarkan duduk di atas bola kecil. Namun Anda tetap bisa mengawasinya dengan menjaganya di belakang agar tidak terjatuh.

Jangan lupa lakukan massage kepada bayi secara rutin karena hal tersebut dapat membuat otot bayi menjadi semakin kuat.

3. Biarkan bayi mengeksplor

Bayi memang suka digendong, tapi kalau hal tersebut dituruti terus menerus akan menjadikan bayi malas belajar dan akhirnya tidak dapat belajar berjalan lebih cepat. Karena itu coba biarkan anak mengeksplor lingkungannya namun tetap dalam penjagaan dan pengawasan.

Jika perlu, berikan hal menarik di sekitar bayi yang dapat mendorongnya untuk belajar berjalan. Biasanya ketika ada hal menarik, bayi akan berusaha mengejarnya atau berusaha mengambilnya.

4. Lakukan persiapan sejak dini

Mulailah persiapkan bayi bahkan sejak usia 7 bulan. Hal ini akan sangat membantu dalam membangun memori otot serta sekaligus melatih bayi untuk dapat berdiri tanpa dukungan. Secara perlahan, bayi juga akan melakukan langkah pertamanya.

Biarkan juga anak memulai langkah pertamanya dengan bertelanjang kaki. Para dokter pun sepakat bahwa cara ini dapat membantu anak untuk mempermudah dalam mengeksplor kemampuannya dalam bergerak, berdiri, merangkak dan berjalan.

5. Jangan terlalu memaksa

Jangan terlalu memaksa anak untuk belajar saat itu juga. Setiap anak ada fasenya. Jadi pastikan bayi benar – benar siap terlebih dahulu sebelum masa transisi itu terjadi. Hindari juga terlalu banyak stimulasi karena akan memperlambat proses belajarnya.

Misalkan dengan menyediakan terlalu banyak alat bantu berjalan karena hal tersebut akan membuat anak semakin kebingungan akan menggunakan alat mana untuk membantunya belajar.

6. Jangan terlalu terburu – buru

Mengetahui anak orang lain seusia anak Anda sudah merangkak, berdiri dan bahkan berjalan? Tenang! Anak Anda juga akan mengalami fase itu semua asalkan Anda bersabar dan tetap fokus membantunya belajar.

Jadi bantulah anak belajar dan jangan membanding – bandingkan anak Anda dengan anak lainnya karena hal tersebut tidak akan membantu apapun.

7. Biarkan anak beristirahat

Menstimulasi saraf motorik anak bukan berarti membuatnya terus menerus belajar tanpa ada waktu istirahat. Jika Anda sudah mencium tanda – tanda bayi haus, lapar, mengantuk dan lelah maka Anda harus memberikannya waktu beristirahat.

Sama seperti orang dewasa yang butuh waktu untuk memulihkan stamina, bayi pun demikian. Jadi jangan lupa untuk mengatur waktu istirahat juga karena stimulasi yang berlebihan juga tidak baik untuk anak.

Berkaitan dengan waktu istirahat anak, baca : Cara Mengatur Pola Tidur Anak di Malam Hari

Demikian sedikit informasi yang kami dapat sampaikan terkait cara stimulasi saraf motorik anak agar cepat berjalan. Selamat mencoba dan semoga menjadi informasi yang inspiratif lagi bermanfaat.